Array
Selamat Datang ke Portal Komuniti :: Ukhwah.com
  Assalamualaikum Tetamu: Mendaftar | Login Depan Perihal Peraturan & Etika Profil Liputan Media Impian & Harapan Hubungi Kami Laman Peribadi  








Login
Nickname

Password

>> Mendaftar <<

Mutiara Kata
Manusia akan mati sekali sahaja, tetapi orang yang berhutang akan mati berkali-kali
-- Peribahasa India

Menu Utama

Keahlian Ukhwah.com
Terkini: navratan
Hari Ini: 0
Semalam: 0
Jumlah Ahli: 43152

Sedang Online
Sedang Online:
Tetamu: 122
Ahli: 0
Jumlah: 122




Yang Masuk Ke Sini
nasiruddin: 3 hari yang lalu
Kang: 22 hari yang lalu
lidah-penghunus: 24 hari yang lalu
muslimin23: 32 hari yang lalu


[ Mari BERSELAWAT kepada RASULULLAH S.A.W dan keluarga Baginda setiap kali masuk ke Ukhwah.com ini ]


Penyejuk Rasa Penawar Hati
Disiarkan pada Khamis, 26 Jun 2003 @ 11:16:24 oleh Engku_Salina

Tazkirah suatumasa menulis: "FIRMAN ALLAH SWT : Terjemahannya : Hampir-hampir langit itu pecah dari sebelah atasnya (karena kebesaran Tuhan) dan malaikat-malaikat bertasbih memuji Tuhannya dan memohon ampun bagi orang yang ada di bumi. Ingatlah bahwa sesungguhnya Allah Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Asy Syura : 5)

Langit berserta isinya sungguh takut pada Allah karena kebesaran-Nya, sebab itu langit seperti menangis. Dan malaikat-malaikat tidak berhenti-henti menghambakan diri untuk memuji Allah dan mendoakan keselamatan manusia di bumi.

Sedangkan makhluk-makhluk bumi hanya sebagian kecil saja yang menyadari kebesaran kerajaan langit lalu turut mengabdikan diri sebagai penyerahan total pada Allah SWT. Mereka itu sangat membesarkan Allah dalam setiap tindakan mereka. Imam Bukhari misalnya telah mengungkapkan rasa kehambaannya pada Allah SWT dalam sajaknya. Rintihannya lebih kurang begini :

Di kala malam yang sunyi sepi
sedang bani insan tenggelam dalam tidur dan mimpi,
musafir yang malang ini tersentak bangun
pergi membasuh diri
untuk datang mengadap-Mu Tuhan.
Lemah lutut berdiri di hadapanMu
sedu-sedan tangisku keharuan
hamba yang lemah serta hina ini
Engkau terima juga mendekat
bersimpuh di bawah Duli Kebesaran.

Tuhan,
hamba tidak tahu pasti
bagaimana penerimaanMu
di kala mendengar pengaduan hamba
yang penuh dosa dan noda ini.
Dalam wahyu yang Engkau nuzulkan
Engkau berjanji untuk sedia menerima pengaduan
dan sudi memberi keampunan.
Dan Muhammad RasulMu yang mulia itu
pernah mengatakan:
"Ampunan Tuhan lebih besar dari kesalahan insan".
Hamba percaya pada tutur kepastian itu
Sebab itu hamba datang wahai Tuhan
bukan tidak redha dengan ujian
cuma hendak mengadu padaMu
tempat hamba kembali nanti
memohon sakinah, maghfirah dan muthmainnah.

Demikianlah bila hati sudah kembali kepada fitrahnya, maka manusia menjadi makhluk yang paling sempurna (insaanul kamil). Tetapi alangkah ruginya karena tidak semua manusia memilih jalan itu.

Di akhir zaman ini rasa kehambaan dalam hati hamba-hamba Allah sudah sangat kurang. Hati mereka jadi keras seperti batu.

Allah menggambarkan hal itu dengan firman-Nya : Terjemahannya : Kemudian setelah itu hati kamu menjadi keras seperti batu atau lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu ada yang terpancar mata air lalu mengalir dan sesungguhnya sebagian dari batu itu ada yang retak dan pecah lalu keluar air dari dalamnya. Dan ada pula batu yang jatuh meluncur karena takut kepada Allah. Dan tidaklah Allah lalai terhadap apa yang kamu kerjakan. (Al Baqarah : 74)

Mereka bukan lagi memuja Allah tetapi memuja diri (nafsu) sendiri. Allah SWT tidak dibesarkan dengan selayaknya. Dan syariat Tuhan lahir maupun batin dijadikan bahan gurauan dan mainan mereka semata-mata.

Tetapi selamat dan bahagiakah hidup mereka?

Damaikah negara mereka?

Amankah masyarakat mereka?

Tenangkah rumah tangga mereka?

Lapangkah dada mereka?

Puaskah nafsu mereka?

Dan di manakah syurga dunia yang mereka impi-impikan?

Hidup di tengah-tengah gelombang nafsu ego dan rakus, hasad dengki, gila dunia, dendam, bakhil, riya', ujub dan 1001 macam lagi kejahatan lahir dan batin. Manusia bukan saja tidak dapat memberi ketenangan pada masyarakat sekitarnya bahkan diri dan keluarga sendiri pun gagal mereka letakkan dalam keadaan tenang. Kuman-kuman hasad dengki, takabur, gila dunia, bakhil, riya' dan lain-lain itu penuh mengerumuni hati mereka. Hal tersebut makin memusnahkan kemurnian rasa kemanusiaan dan pasti tidak akan membiarkan hati manusia itu dalam keadaan tenang dan tentram. Kejahatan-kejahatan itu akan senantiasa menggigit hati nurani manusia hingga hati itu selalu sakit.

Sudah kaya tidak puas apalagi kalau miskin. Sudah mempunyai pengikut tidak puas apalagi kalau sendirian. Sudah sihat tidak puas apalagi kalau sakit. Sudah disanjung tidak puas apalagi kalau dihina.

Di dalam kubur nanti kuman-kuman itu akan menjelma menjadi ular dan kalajengking yang menggigit dan mengunyah sekujur tubuh manusia. Sampai di Akhirat mereka akan menyerupai api yang akan membakar dan melumatkan lahir dan batin manusia.

Ketenangan hati hanya akan diperoleh dengan mengakui kehambaan, kekurangan dan kelemahan ke hadirat Allah yang Maha Tinggi. Mengaku berdosa lahir dan batin, takut dengan kebesaran, kekuasaan dan hukum-hukum Allah, mengharapkan kebahagiaan Akhirat dengan melupakan penderitaan di dunia, berkasih sayang sesama manusia, zuhud terhadap dunia, ikhlas beramal semata-mata karena Allah dan lain-lain rasa hati yang telah saya uraikan sebelum ini.

Kebahagiaan di dunia ini adalah ketenangan hati. Dan hati yang tenang adalah hati yang selamat dari kejahatan-kejahatan. Bila hati selamat, barulah manusia akan dipanggil Allah untuk menikmati kebagiaan abadi dalam Syurga Jannatun Naim.

Firman Allah SWT : Terjemahannya : Pada hari manusia meninggalkan dunia ini tidak berguna harta dan anak-anak, kecuali mereka yang datang menghadap Allah membawa hati yang selamat. (Asy Syuara: 88-89)

Mudah-mudahan Allah mengurniakan kita taufik dan hidayah untuk memperoleh hati yang selamat sebagaimana yang Dia maksudkan. Amin.

"

Tazkirah


Artikel yang paling banyak dibaca dalam Tazkirah:


tanda-tanda kebahagian dan kesengsaraan

Recent News About Tazkirah:




Misc





Untuk Mencetak    Hantar Artikel ini kepada sahabat




Komen


"Penyejuk Rasa Penawar Hati" | Login/Mendaftar | 2 Komens
Threshold
Komen di sini adalah hakmilik yang menghantar. Pihak Pengurusan Portal tidak ada kena mengena.


Re: Penyejuk Rasa Penawar Hati
oleh munawwar pada Rabu, 02 Julai 2003 @ 12:13:57
(Info AHLI)


SEDARLAH WAHAI INSAN2 ...
[ Tetamu tidak dibenarkan memberi komen. Sila mendaftar ]


Re: Penyejuk Rasa Penawar Hati
oleh adneen pada Khamis, 08 Januari 2004 @ 19:30:47
(Info AHLI) http://-
mm...bagus artikel tu..kalau tk silap syair tu lirik lagu kumpulan hijjaz tajuk munajat seorg hamba
]

 



Datacenter Solution oleh Fivio.com Backbone oleh JARING Bukan Status MSCMyPHPNuke Portal System

Disclaimer: Posting dan komen di dalam Portal Komuniti Ukhwah.com ini adalah menjadi hak milik ahli
yang menghantar. Ia tidak menggambarkan keseluruhan Portal Komuniti Ukhwah.com.
Pihak pengurusan tidak bertanggung jawab atas segala perkara berbangkit
dari sebarang posting, interaksi dan komunikasi dari Portal Komuniti Ukhwah.com.


Disclaimer: Portal Komuniti Ukhwah.com tidak menyebelahi atau mewakili mana-mana parti politik
atau sebarang pertubuhan lain. Posting berkaitan politik dan sebarang pertubuhan di dalam laman web ini adalah menjadi
hak milik individu yang menghantar posting. Ia sama-sekali tidak ada
kena-mengena, pembabitan dan gambaran sebenar pihak pengurusan Portal Komuniti Ukhwah.com

Portal Ukhwah
© Hakcipta 2003 oleh Ukhwah.com
Tarikh Mula: 14 Mei 2003, 12 Rabi'ul Awal 1424H (Maulidur Rasul)
Made in: Pencala Height, Bandar Sunway dan Damansara Height
Dibina oleh Team Walasri




Loading: 0.590549 saat. Lajunya....