Ketika Umat Meninggalkan Islam
Disiarkan pada Selasa, 22 Jun 2004 @ 21:09:48 oleh Hanan |
|
abu_muaz menulis: "Pasang surut sejarah dan liku liku peradaban telah dilalui kaum Muslimin. Ada zaman keemasan yang gemerlap dengan norma dan peradaban, tapi tak sedikit fase yang gelap gulita, nista dan dipenuhi “drama berkabung”. Kendati demikian terdapat benang merah yang menghubungkan fase fase sejarah umat Islam, yaitu ketika umat Islam bersenyawa dengan Islam, maka kemajuanlah yang diraih. Sebaliknya, semakin menjauh dari Islam maka umat Islam akan semakin terpuruk ketitik nadir kenistaan.
Inilah fakta sejarah. Bangsa Arab yang dulu bukanlah siapa siapa, selama beberapa abad lamanya meraih kejayaan. Hal ini berkat ketaatan mereka kepada Islam. Maka ketika mereka terlena dengan musik, tari-tarian, dan pertunjukan tengah malam, Allahpun akhirnya menyerahkan kepemimpinan dunia kepada bangsa Kurdi dengan tokohnya Nurudddin dan Shalahuddin Al-Ayyubi.
Ketika bangsa Kurdi berpaling dari Islam Allah SWT menyerahkan estafet kepemimpinan kepada bangsa Seljuk dan kemudian kepada bangsa Turki dengan pemimpinnya Muhammad Al-Fatih dan Sulaiman Qanuni, yang kekuasaannya mencengkram kuat didaratan Eropa dan mampu eksis kurang lebih enam abad lamanya menjadi adidaya dunia yang ditakuti negeri negeri Eropa yang pada masa kini ganti memimpin peradaban dunia.
Begitu pula, sunatullah berlaku. Ketika sultan-sultan Utsmani dan para penguasanya terurai jauh dari syariat Allah dan RasulNya, khilafah Utsmaniyah yang terbentang luas dari India hingga wilayah Balkan di Eropa dan wilayah Afrika Utara makin hari makin bercerai berai, bahkan sebuah negeri yang dulunya adidaya bisa diobok-obok negeri kecil semacam Austria dengan dukungan Eropa sehingga ,mampu mengubah citra adidaya menjadi “The Sick Man” yang kemudian colaps. Dan bandul peradaban dan kepemimpinan duniapun berpindah kepada Yahudi-Kristen internasional.
Sampai sekarang belum ada generasi Muslim yang mampu membangkitkan dan menata kembali puing puing sejarah umat Islam. Sebaliknya, umat Islam dinistakan dimana mana dan mendapat perlakuan sewenang-wenang di berbagai belahan dunia. Semua itu berawal dari tidak bersenyawanya umat Islam dengan Islam yang menjadi keyakinannya. Tapi sampai kapan? Wallahu’Alam. Yang pasti, umat Islam harus bangkit dari keterlenaaan dalam maksiat, bangkit dan merajut kembali kiswah peradaban yang telah lama hilang.
"
|
|
|
Komen