Oleh |
Sapu Muka Lepas Doa?? |
MuWaHiD
Warga 3 Bintang Menyertai: 18.05.2003 Ahli No: 472
Posting: 107
Dari: KL
|
Posting pada: 06-06-03 03:08
Sering kita melihat diantara saudara-saudara kita apabila telah selesai berdo'a, kemudian mereka mengusap muka mereka dengan kedua telapak tangannya. Mereka yang mengerjakan demikian itu, ada yang sudah mengetahui dalilnya, tapi mereka tidak mengetahui derajat dari dalil tersebut. Apakah sah datang dari Nabi shallallau 'alaihi wa sallam atau tidak .? Ada juga yang mengerjakan karena ikut-ikutan (taklid) saja.
Adakah dalilnya tentang mengusap muka dengan kedua telapak tangan sesudah selesai berdo'a, dan bagaimana derajatnya, sah atau tidak dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ..? ; "Bahwa tentang dalilnya ada beberapa riwayat yang sampai kepada kita, tapi tidak satupun yang sah (shahih atau hasan) datangnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam".
----------
Hadis Pertama
Artinya : Dari Ibnu Abbas, ia berkata ; "Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam : Apabila engkau meminta (berdo'a) kepada Allah, maka hendaklah engkau berdo'a dengan kedua telapak tanganmu, dan janganlah engkau berdo'a dengan kedua punggungnya. Maka apabila engkau telah selesai berdo'a, maka usaplah mukamu dengan kedua telapak tanganmu". (Riwayat Ibnu Majah No. 1181 & 3866).
Hadits ini derajatnya sangatlah LEMAH/DLO'IF. Karena di sanadnya ada orang (rawi) yang bernama SHALIH BIN HASSAN AN-NADLARY. Para ahli hadits melemahkannya sebagaimana tersebut di bawah ini :
1.Kata Imam Bukhari : Munkarul Hadits (orang yang diingkari hadits/riwayatnya).
2.Kata Imam Abu Hatim : Munkarul Hadits, Dlo'if.
3.Kata Imam Ahmad bin Hambal : Tidak ada apa-apanya (maksudnya : lemah).
4.Kata Imam Nasa'i : Matruk (orang yang ditinggalkan haditsnya).
5..Kata Imam Ibnu Ma'in : Dia itu Dlo'if.
6.Imam Abu Dawud telah pula melemahkannya.
Imam Abu Dawud juga meriwayatkan dari jalan Ibnu Abbas, tapi di sanadnya ada seorang rawi yang tidak disebut namanya (dalam istilah ilmu hadits disebut rawi MUBHAM). sedang Imam Abu Dawud sendiri telah berkata : "Hadits inipun telah diriwayatkan selain dari jalan ini, dari Muhammad bin Ka'ab al-Quradziy (tapi) SEMUANYA LEMAH. Dan ini jalan yang semisalnya, dan ia (hadits Ibnu Abbas) juga lemah". (Baca : Sunan Abi Dawud No. 1485).
----------
Hadis Kedua
Telah diriwayatkan oleh Saa-ib bin Yazid dari bapaknya (Yazid) :
Artinya : Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, apabila beliau berdo'a mengangkat kedua tangannya, (setelah selesai) beliau mengusap mukanya dengan kedua (telapak) tangannya". (Riwayat : Imam Abu Dawud No. 1492).
Sanad hadits inipun sangat lemah, karena di sanadnya ada rawi-rawi :
1.IBNU LAHI'AH, seorang rawi yang lemah.
2.HAFSH BIN HASYIM BIN 'UTBAH BIN ABI WAQQASH, rawi yang tidak diketahui/dikenal (majhul).
[Baca : Mizanul 'Itidal jilid I hal. 569].
-----------
Hadis Ketiga
Telah diriwayatkan oleh Umar bin Khattab, ia berkata :
Artinya : Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, apabila mengangkat kedua tangannya waktu berdo'a, beliau tidak turunkan kedua (tangannya) itu sehingga beliau mengusap mukanya lebih dahulu dengan kedua (telapak) tangannya". (Riwayat : Imam Tirmidzi).
Hadits ini sangat lemah, karena disanadnya ada seorang rawi bernama HAMMAD BIN ISA AL-JUHANY.
1.Dia ini telah dilemahkan oleh Imam-imam : Abu Dawud, Abu Hatim dan Daruquthni.
2.Imam Al-Hakim dan Nasa'i telah berkata : Ia telah meriwayatkan dari Ibnu Juraij dan Ja'far Ash-Shadiq hadits-hadits palsu.
[Baca : Al-Mizanul 'Itidal jilid I hal. 598 dan Tahdzibut-Tahdzib jilid III hal. 18-19]
---------
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata :
"Adapun tentang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya di waktu berdo'a, maka sesungguhnya telah datang padanya hadits-hadits yang shahih (lagi) banyak (jumlahnya). Sedangkan tentang beliau mengusap mukanya dengan kedua (telapak) tangannya (sesudah berdo'a), maka tidak ada padanya (hadits yang shahih lagi banyak), kecuali satu-dua hadits yang tidak dapat dijadikan hujjah (alasan tentang bolehnya) dengan keduanya".
[Baca : Fatawa Ibnu Taimiyah jilid 22 hal. 519].
Bahwa perkataan Ibnu Taimiyah tentang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a dengan mengangkat kedua tangannya telah datang padanya hadits-hadits yang shahih lagi banyak, ini memang sudah betul dan tepat. Bahkan hadits-haditsnya dapat mencapai derajat mutawatir karena telah diriwayatkan oleh sejumlah sahabat
sahabat yang meriwayatkannya dan Imam yang mengeluarkan haditsnya
1.Oleh Abu Humaid (Riwayat Bukhari & Muslim).
2.Oleh Abdullah bin Amr bin Ash (Riwayat Bukhari & Muslim).
3.Oleh Anas bin Malik (Riwayat Bukhari) tentang Nabi berdo'a di waktu perang Khaibar dengan mengangkat kedua tangannya.
4.Oleh Abu Musa Al-Asy'ari (Riwayat Bukhari dan lain-lain).
5.Oleh Ibnu Umar (Riwayat Bukhari).
6.Oleh Aisyah (Riwayat Muslim).
7.Oleh Abu Hurairah (Riwayat Bukhari).
8.Oleh Sa'ad bin Abi Waqqash (Riwayat Abu Dawud).
-----------
"Artinya ari Abu Hurairah, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam : 'Wahai sekalian manusia ! Sesungguhnya Allah itu Baik, dan Ia tidak akan menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah perintahkan mu'minim sebagaimana Ia telah perintahkan Rasul, Ia berfirman : "Wahai para Rasul !.. Makanlah dari yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih, sesungguhnya Aku dengan apa-apa yang kamu kerjakan maha mengetahui ". (Al-Mu'minun : 51). Dan Ia telah berfirman (pula) : "Wahai orang-orang yang beriman !. Makanlah dari yang baik-baik apa-apa yang Kami rizkikan kepada kamu". (Al-Baqarah : 172). Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan tentang seseorang yang mengadakan perjalanan jauh dengan rambut kusut-masai dan berdebu. (orang tersebut) mengangkat kedua tangannya ke langit (berdo'a) : Ya Rabbi ! Ya Rabbi ! (Kata Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selanjutnya) : "Sedangkan makanannya haram dan minumannya haram dan pakaiannya haram dan diberi makan dengan yang haram, maka bagaimana dapat dikabulkan (do'a) nya itu".
(Shahih Riwayat Muslim 3/85).
Di hadits ini ada dalil tentang bolehnya mengangkat kedua tangan waktu berdo'a (hukumnya sunat). Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, menceritakan tentang seseorang yang berdo'a sambil mengangkat kedua tangannya ke langit. Orang tersebut tidak dikabulkan do'anya karena : Makanan, minuman, pakaiannya, dan diberi makan dari barang yang haram atau hasil yang haram.
-------
Adapun tentang tambahan "mengusap muka dengan kedua telapak tangan sesudah selesai berdo'a" telah kita ketahui, semua riwayatnya sangat lemah dan tidak boleh dijadikan alasan tentang sunatnya sebagaimana dikatakan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Jadi yang sunahnya itu hanya mengangkat kedua telapak tangan waktu berdoa.
[ Posting ini telah di edit oleh: MuWaHiD pada 2003-06-06 03:09 ]
|
izad
:WARGA AWAL BERJASA: Menyertai: 14.05.2003 Ahli No: 66
Posting: 429
Dari: Wakaf Bharu
|
Posting pada: 06-06-03 16:22
erm cam tue rupanya...
ana pun tak tahu... hanya ikut-ikut orang aje bila belajar berdoa dulu-dulu tue... agaknya dah jadi tradisi kot...
tapi kalau nak ikut tak disapukan kat muka masa selsesai baca doa Qunut aje laaa yang izad tak sapu pada muka.... terus sujud..... -----------------
|
darul_numan81
:WARGA AWAL BERJASA: Menyertai: 16.05.2003 Ahli No: 239
Posting: 1548
Dari: Batu Pahat,Johor
|
Posting pada: 06-06-03 16:51
as'kum..oo..maksudnya klau tak mengusap muka selepas berdoa pun takpe lah kan. betul kata izad..macam dah jadi satu adat kebiasaan,mengusap muka selepas berdoa..wassalam. ----------------- Kehidupan adalah satu ujian...
|
MuWaHiD
Warga 3 Bintang Menyertai: 18.05.2003 Ahli No: 472
Posting: 107
Dari: KL
|
Posting pada: 06-06-03 19:11
yupz..betul tue..ana pun baru tau...hehe..sebab ikut org sahaja.
menyapu muke selepas solat juga adalah diantara amalan melayu yg dilakukan tanpa sabit dr Hadis Rasulullah s.a.w .
|
SuTra_Kasih
Warga 1 Bintang Menyertai: 16.05.2003 Ahli No: 302
Posting: 38
Dari: sLiM RiVeR,PeRaK
|
Posting pada: 12-06-03 15:43
terima kasih atas info ini..
|
NurNisa
Warga 1 Bintang Menyertai: 23.05.2003 Ahli No: 827
Posting: 29
Dari: Shah Alam
|
Posting pada: 12-06-03 17:03
tak kisahla..apa pun..asalkan apa yg kita lakukan tidak bersalahan.. saya lebih ada rasa kepuasan bila menyapu muka ----------------- walau setinggi mana darjat kita didunia, kita tetap berstatus HAMBA. Satu perkataan yg merujuk SIAPA kita dan apa TUJUAN hidup kita di dunia SEMENTARA ini
|
permata_munawwarah
Warga 1 Bintang Menyertai: 04.06.2003 Ahli No: 973
Posting: 36
Dari: selayang,selangor
|
Posting pada: 12-06-03 17:16
|
MuTTaQiN
:WARGA AWAL BERJASA: Menyertai: 15.05.2003 Ahli No: 203
Posting: 594
Dari:
|
Posting pada: 12-06-03 17:53
Assalamualaikum
sebenarnya tiada pun istilah sapu muka dalam solat,malah ia tidak terkandung dalam rukun solat itu sendiri, dan ia bukan merupakan sunnah,pada zaman Rasulullah s.a.w mereka menyapu muka selepas solat disebabkan keadaan yg berpasir dan berdebu,amalan ini masih diteruskan sehinnga sekarang,ana sendiri selepas solat menyapu muka kerana ingin membuang debu atau habuk yg terlekat pada muka selepas solat,walau apa pun ia bukan merupakan sunnah atau rukun solat,jika kita mengangapnya wajib,ia dikira sebagai bidaah.
Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud: "Daripada Abi Najih 'Irbadh bin Sariyah ra.Maka hendaklah kamu berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para khulafa Al- Rasyidin Al Mahyidin (Khalifah-khalifah yang mengetahu kebenaran dan mendapat pimpinan ke jalan yang benar) dan gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi geraham dan jauhilah pekara-pekara yang baharu (bid'ah) yang diada-adakan, kerana sesungguhnya tiap-tiap bid'ah itu adalah sesat"
-----------------
|
suterakasih
Warga 3 Bintang Menyertai: 15.05.2003 Ahli No: 208
Posting: 107
Dari: muar
|
Posting pada: 12-06-03 17:57
mmm...
time kacih di atas info yg bermanfaat nie...
sutera pun baru je tau...
kalu tak bace...tak tau la jawabnyee... ----------------- mengharap cinta sejati...
mendamba kasih Ilahi...
|
fajar_rusile
Warga 1 Bintang Menyertai: 15.05.2003 Ahli No: 94
Posting: 23
Dari: Manchester
|
Posting pada: 12-06-03 19:14
benar kata muttaqin...
perkara sapu muka sememangnya tiada dalam solat.. samada rukun mahupun sunat. ana pun baru jer tahu perkara ni, bila jejak kaki kat sini.. orang-orang sini sorang pun tak sapu muka lepas salam kedua. kita yang mula-mula tiba kat sini, memang rasa pelik. kenapa diaorang tak usap muka sesudah salam.
bila ditanya kat syeikh, baru lah tahu yang amalan ni tiada dalam senarai sunat. apatah lagi rukun solat. sejak itu, kite tak usap dah muka lepas solat.
|
adam_muslimin
WARGA SETIA Menyertai: 20.10.2006 Ahli No: 27068
Posting: 714
Dari: tawau@iium
|
Posting pada: 12-08-08 22:38
slalunya tutup muka...sebab nak bersin hi2... memang banyak hadith yang mengatakan tnng menyapu muka lepas solat au doa dhaif juga lemah...dan pandai2 lah kita nak memperingatkan kat sahabat2..rakan-rakan dengan berhemah bab bukan semua boleh terima benda ini...al maklum dari kecil da buat...macam kita kecil-kecil dulu cakap ketika makan selalu kena marah...dikatakkan pulak sunat makan diam...walham sunnah nya brcakap tyme makan... kesimpulannya...pandai-pandai lah antum semua menyampaikannya..^_^... ----------------- "prevention is better than cure"
|
Anak_Pejuang
WARGA SETIA Menyertai: 01.09.2005 Ahli No: 18622
Posting: 1714
Dari: Johor Bahru
|
Posting pada: 12-08-08 23:04
MENGUSAP MUKA SELEPAS SOLAT DAN MENGUSAP MUKA SELEPAS BERDOA ADALAH SUNNAH.1. Hadits shahih Dari Ibn Sunni Riwayat Anas ra, bahwa Rasul saw bila selesai dari shalat, beliau mengusap wajahnya dengan tangan kanannya, lalu berkata : Asyhadu an lah ilaah illallahu Arrahmaanurrahiim, Allahumma Idzhib anniy alhammu walhazn (Al Adzkar Imam Nawawi hal.69) 2.1. Bahwasanya Rasul saw saat akan tidur di pembaringannya, menggabung kedua telapak tangannya lalu nafatsa (meniup dengan sedikit meludah) pada kedua telapak tangannya lalu membaca surat Al Ikhlas dan Alfalaq dan Annaas, lalu mengusapkannya ke wajahnya, dan seluruh tubuh yang mungkin dicapainya, neliau mengulanginya 3X (Shahih Bukhari hadits no.4729). 2. Hadits riwayat Bukhari Bahwasanya Rasul saw bila telah menuju pembaringannya nafatsa (meniup disertai butiran kecil airliur) pada kedua telapak tangannya dengan Qulhuwallahu ahad dan Mu'awwidzatain, lalu mengusapkannya kewajahnya dan anggota tubuhnya yang dapat dicapai kedua tangan beliau saw, berkata Aisyah ra, ketika beliau sakit maka beliau menyuruhku untuk melakukannya untuk beliau saw (Shahih Bukhari hadits no.5416) jelas jelas hadits riwayat Shahih Bukhari ini menjelaskan bahwa Rasul saw mengusap wajahnya dalam doa beliau saw, terutama saat akan tidur dan saat sakit. hadits Bukhari ini jelas jelas merupakan hujjah yang menafikan larangan mengusap wajah setelah doa, karena Rasul saw melakukannya, dan surat Alfalaq dan Annaas maknanya adalah doa untuk dilindungi dari syaitan dll. beliau saw melakukannya. ----------------- .:Hidup Ini Mencari Mati Yang Sempurna:. http://jarumemas.blogspot.comhttp://jomfaham.blogspot.com
|
Anak_Pejuang
WARGA SETIA Menyertai: 01.09.2005 Ahli No: 18622
Posting: 1714
Dari: Johor Bahru
|
Posting pada: 12-08-08 23:12
siapa yang kata tiada dalil? Jika anda mengatakan tiada dalil kendian tidak mahu mengusap muka selepas solat terpulang. Sebab ia sudah ada bukti yang jelas. Mengusap muka memang tidak termasuk dalam rukun solat. Siapa yang cakap ia termasuk dalam rukun solat, lebih baik belajar semula rukunnya yang 13 itu, saya tidak tahu pula rukun solat bagi yang tiada mazhab ini.
|
adam_muslimin
WARGA SETIA Menyertai: 20.10.2006 Ahli No: 27068
Posting: 714
Dari: tawau@iium
|
Posting pada: 12-08-08 23:14
sykran anak pejuang sb bentang brkenaan menyapu muka slepas doa... berkenaan menyapu muka selepas solat...ada hujah lain?... zaman salaf dahulu memang ada amalan ini tapi hanya sebagai simbol kesyukuran...
|
Anak_Pejuang
WARGA SETIA Menyertai: 01.09.2005 Ahli No: 18622
Posting: 1714
Dari: Johor Bahru
|
Posting pada: 12-08-08 23:15
Siapa sini yang benar-benar pakar hadith? atau ia ada darjat muhaddith yang boleh mentarjih, tahkik, dan tahu tentang takhsis atau nasakh dan mansukh hadith? Atau ada di sini yang terdiri dari ulamak mujtahid yang pakar dalam feqh?
|
Anak_Pejuang
WARGA SETIA Menyertai: 01.09.2005 Ahli No: 18622
Posting: 1714
Dari: Johor Bahru
|
Posting pada: 12-08-08 23:17
Pada 12-08-08 23:14 , adam_muslimin posting:!!! QUOTE !!! sykran anak pejuang sb bentang brkenaan menyapu muka slepas doa... berkenaan menyapu muka selepas solat...ada hujah lain?... zaman salaf dahulu memang ada amalan ini tapi hanya sebagai simbol kesyukuran... tak cukup ini sebagai bukti? 1. Hadits shahih Dari Ibn Sunni Riwayat Anas ra, bahwa Rasul saw bila selesai dari shalat, beliau mengusap wajahnya dengan tangan kanannya, lalu berkata : Asyhadu an lah ilaah illallahu Arrahmaanurrahiim, Allahumma Idzhib anniy alhammu walhazn (Al Adzkar Imam Nawawi hal.69) Boleh anda datangkan bukti dari semua pakar hadith dan sahabat yang hidup di zaman RasuluLlah bahawa mengusap muka selepas solat adalah sebagai tanda simbol kesyukuran semata-mata? ----------------- .:Hidup Ini Mencari Mati Yang Sempurna:. http://jarumemas.blogspot.comhttp://jomfaham.blogspot.com
|
Anak_Pejuang
WARGA SETIA Menyertai: 01.09.2005 Ahli No: 18622
Posting: 1714
Dari: Johor Bahru
|
Posting pada: 12-08-08 23:30
menyapu muka dengan kedua tapak tangan selepas berdoa, bukanlah sesuatu yang bid'ah bahkan ia disebut di dalam sunah dan terdapat di dalam sebilangan hadith yang diriwayatkan dalam beberapa jalan. Di antaranya ialah ; Hadith yang diriwayatkan oleh Abu Daud daripada Ibnu Abbas .a katanya : RasuluLlah sallaLLahu 'alaihi wasallam pernah bersabda ; ertinya : Mohonlah kepada ALlah dengan tapak tangan kamu dan jangan kamu memohonnya dengan belakang tangan kamu. Apabila kamu selesai berdoa, maka sapulah ia ke muka kamu. Di antara juga ialah sebuah hadith yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah yang bermaksud : Apabila kamu berdoa kepada ALLah, maka berdoalah dengan menadah kedua tapak tangan kamu, dan janganlah kamu berdoa dengan menadah belakang tangan. Kemudian apabila kamu selesai, maka sapulah kedua tangan itu ke muka kamu." Selain itu terdapat sebuah hadith lain yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi daripada Ibnu Umar radiyaLLahu anhu katanya : RasuluLlah sallaLLahu 'alaihi wasallam pernah bersabda yang maksudnya : Sesungguhnya Tuhan kamu yang Maha Hidup lahi Maha Pemurah malu sekiranya ada seorang hamba-Nya mengangkat tangan (untuk berdoa) , untuk ditolaknya dalamkeadaan kosong tanpa ada kebaikan padangan. Maka sekiranya kamu hendak berdoa ucaplah Ya Hayyum, Ya Qayyum, Ya Arrhama Rrahimina sebanyak tiga kali. Apabila hendak meletakkan kedua tangannya, maka sudahilah kebaikan itu ke mukanya. Dalam sebuah hadith yang diriwayatkan oleh at Tirmidzi ada menyebutkan : Apabila kamu menadah kedua tangan kamu ketika berdoa, maka janganlah kamu meletakkannya sehinggalah kamu menyapukannya ke muka kamu. Namun riwayat-riwayat yang disebutkan tadi, setiap sanadnya tidak terlepas dari dhoief. tetapi dhoief yang berlaku pada sanad tidak semestinya menyebabkan dhoief pada matannya. Kerana matan akan menjadi kuat sekiranya ia diriwayatkan melalui beberapa sanad, walaupun setiap sanadnya dhoief.
Tetapi jika ia digabungkan kepada sanad-sanad yang lain, ia akan menaikkan taraf hadith tersebut daripada taraf dhoief kepada taraf hasan li ghairihi. Begitu juga sekiranya ia mempunyai 'syahid' sepertimana yang dinyatakan.
Dalam hal ini, Al Hafiz Ibnu Hajar membuat satu ulasan berhubung dengan hadith yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi daripada Ibnu Umar tadi. Menurutnya : HAdith itu diriwayatkan oleh At Tirmidzi dan mempunyai beberapa 'syahid' ; di antaranya hadith yang diriwayatkan oleh Abu Daud daripada Ibnu Abbas dan lain-lain. Sekiranya digabungkan kesemuanya akan menyebabkan hadith itu naik ke taraf hasan. (Lihat : As Sha'ani : Subul as Salam: 4/19)Ada sesiapa di sini yang anti hadith hasan juga? Sila belajar balik ulumul hadith. ----------------- .:Hidup Ini Mencari Mati Yang Sempurna:. http://jarumemas.blogspot.comhttp://jomfaham.blogspot.com
|
Anak_Pejuang
WARGA SETIA Menyertai: 01.09.2005 Ahli No: 18622
Posting: 1714
Dari: Johor Bahru
|
Posting pada: 12-08-08 23:34
Saya minta berhati-hati kepada golongan yang suka menghukum bid'ah sesat tanpa hak. Bahkan ulamak pun dikatanya sesat. Seolah-olah dirinya itu sudah ada jaminan masuk ke dalam syurga. Sedangkan hujjah-hujjah dan dalil dari ijtihad yang diberi oleh ulamak muhaddith bahkan ulamak feqh semuanya juga adalah dari al Quran dan hadith. Hebat... baru belajar beberapa hadith sudah berani mengeluarkan hukum sesat, bukan sunnah, dan sebagainya. Seolah-olah dah mencapai taraf muhaddith.
|
syanadh
Warga 3 Bintang Menyertai: 02.04.2005 Ahli No: 15549
Posting: 97
Dari: Tangkak
|
Posting pada: 13-08-08 10:55
syukran..ana pun ada tertanya2 pasal ni...baru tau sekarang..cuma mungkin sebab dah biasa dari kcil jadi susahlh sikit nak ubah..tapi bukan tak boleh kan...
|
adam_muslimin
WARGA SETIA Menyertai: 20.10.2006 Ahli No: 27068
Posting: 714
Dari: tawau@iium
|
Posting pada: 13-08-08 15:19
Pada 12-08-08 23:17 , Anak_Pejuang posting:!!! QUOTE !!!
1. Hadits shahih Dari Ibn Sunni Riwayat Anas ra, bahwa Rasul saw bila selesai dari shalat, beliau mengusap wajahnya dengan tangan kanannya, lalu berkata : Asyhadu an lah ilaah illallahu Arrahmaanurrahiim, Allahumma Idzhib anniy alhammu walhazn (Al Adzkar Imam Nawawi hal.69)
salam...ana cuma nak tahu ada lagi tak dalil selain yang diatas itu... dan bukan niat ana untuk mengatakan benda ini tak payah buat lgsung... bab ni bukan bidang ana pun...sekadar mendengar dan menyampaikan apa yang ana pelajari...kalau salah betulkan... salam... ----------------- "prevention is better than cure"
|
Anak_Pejuang
WARGA SETIA Menyertai: 01.09.2005 Ahli No: 18622
Posting: 1714
Dari: Johor Bahru
|
Posting pada: 13-08-08 21:47
Menyapu muka selepas solat tiada masalah sebab sudah ada sunnahnya yang disebutkan dengan dalil di atas. Menyapu muka selepas berdoa pun tiada masalah sebab sudah ada dalil dari hadith yang bertaraf hasan. Kedua-dua perbuatan bukanlah bid'ah dan sesat. Ubat tidak tahu adalah bertanya, dan teruskan belajar. Jika anda tidak tahu lebih baik kata tidak tahu dari memandai-mandai. WaLLahua'lam.
|
umminurin
Warga Rasmi Menyertai: 30.06.2008 Ahli No: 33849
Posting: 14
Dari: JOHOR
|
Posting pada: 14-08-08 00:10
salam... ada tak hadis yang melarang kita sapu muka selepas solat atau berdoa.. rasanya tak adakan.. jadi perbuatan tu taklah salah. sapa yang dah biasa teruskan siapa tak nak buat jangan pulak nak membid'ahkan orang orang yang lakukan. lagipun solat dah selesai bila kita bagi salam pertama. jadi nak sapu atau tidak terpulang pada diri masing-masing. Jika ianya adalah sunah yang buat dapat pahalanya. jika bukan sunah tidak lah sampai tahap berdosa jika kita sapu muka... wallahu'alam.
|
alongmina
Warga 3 Bintang Menyertai: 30.05.2006 Ahli No: 24619
Posting: 116
Dari: Bukit Mertajam/Kulim
|
Posting pada: 14-08-08 00:27
ooo baru tahu.. -----------------
|
hyekal
Warga 4 Bintang Menyertai: 12.01.2006 Ahli No: 21857
Posting: 235
Dari: bndar diRaja
|
Posting pada: 14-08-08 20:58
 .. alhamdulillah, di sini dapat kita lihat yang forum-forum seperti ini banyak membina kita dari sudut ilmiah nya.. akan tetapi ingin saya tegur di sini secara umumnya .. ahli-ahli forum trnyata bukan datang dari bidang pengkhususan masing-masing dalam perkara seperti ini. Ada adik yang mungkin sedang asyik dengan kitab fadhail amal di surau-surau, cetek ilmunya berbanding ilmuwan yang sedang sibuk menelaah maraji dan masadir dari ulama kibar.. mungkin juga ada ibu tunggal yang jahil tentang agama,tapi rajin mendengar ceramah-ceramah yang mungkin terkandung padanya isi kandungn yang lemah, tapi diikut.. ini satu perkara yang jelas. di zaman sahabat, para sahabat yang tidak dapat berjumpa terus dengan rasulullah, juga banyak mndgr dari para sahabat.. pasti ada yang kurangnya.. para sahabat sendiri, ada yang berselisih fahaman dalam memahami hadith.. zaman kita, taqlid kita lebh tertumpu pada kitab-kitab terjemahan dan para ulama. ada juga yang iitiba' dengan merujuk kepada kitab asal. kitab asal juga, ada yang ditahkikkan(disyarah) oleh variasi pentahkik, baik dari yang syiah mhupun sunni. jadi, tidak dapat tidak, perselisihan pasti berlaku kerana imam ya'ni pemimpin kita dalam berilmu bukan satu, jutaan bahkan. maka seharusnya, daalm perkara furuk seperti ini, qunut dan sebagainya. . perbincangnnya lebih sopan. bukan dengan mudah kita merendahkan org lain yang mungkin baru sahaja nak belajar tentang ilmu islam, tahu sikit ilmu, cuba diketengahkan , terus direndah-rendahkan oleh mereka yang ternyata tinggi ilmunya.. jadi ini bukan langkah yang bijak dalam berdakwah. hadith dhaif atau sahih sekalipun, ternyata ia bukan alQuran yang terjamin dari kecacatan. maka jika ada yang tahu tentang ilmu yang nyata lebih tinggi, seharusnya lebih mengetahui akhlak Nabi sallallahu alaihi wasallam dalam berdakwah. Harap kita dapat lebih bijak dalam menegaskan pendirian, tanpa perlu merendahkan yang lainnya. jangan sampai golongn ilmuwan agama diperlekehkan dek sikap suka memperlekeh org yang tidak tahu ilmu agama. ingat!! Kita perlu Bersatu! Berhikmahlah para pendakwah di dalam berdakwah agar islam kembali disenangi semuanya.. insyaAllah.. (teringat hadith ikhtilaf itu rahmat, tapi tak tahu darjatnya macam mana  ) Meludah ke langit akhirnya terkena diri sendiri (nauzubillah) salam perjuangan!
|
nisaulfadhilah
Warga 4 Bintang Menyertai: 22.10.2006 Ahli No: 27084
Posting: 207
Dari: irbid
|
Posting pada: 14-08-08 21:27
owh..begitu ke..selama ni memang ikut apa yang pernah di ajar.. tapi tak jadi masalah kalau kita usap kedua belah tangan ke muka kerana ni cuma masalah pada furu' dan bukan rukun..so,kalau kita lakukan perbuatan ni,ia tak mbatalkan solat kita..yang penting kita juga rukun solat kita..hal-hal yang sebegini bgantung pada individu itu sendiri smada nak lakukan @ tak..wallahualam..
|
Anak_Pejuang
WARGA SETIA Menyertai: 01.09.2005 Ahli No: 18622
Posting: 1714
Dari: Johor Bahru
|
Posting pada: 14-08-08 22:29
BismiLlah, minta maaf sekiranya ada yang terasa dengan penyampaian saya. Baca sehingga habis apa yang disampaikan, dan mengapa saya bertegas dalam perkara ini. Selamat belajar menghormati khilaf para ulamak. Terima kasih saudara hyekal.
|
hyekal
Warga 4 Bintang Menyertai: 12.01.2006 Ahli No: 21857
Posting: 235
Dari: bndar diRaja
|
Posting pada: 18-08-08 19:06
Alhmdulillah.. saya baca apa yang ditulis oleh anak pjuang, dan saya secara peribadinya tidak ada masalah, kerana majal atau bidang saya sendiri ialah pengajian islam, apa yang saya ingin tekankn di sini ialah cara kita berdkwah pada org yang mungkin bukan di dalam bidang pengajian islam atau seumpama dengannya hatta sesama dirasat islamiyah ini sekalipun.. kerna maqam ilmu kita sebagaimana juga para sahabat, ada yang tinggi ada yang rendah ada yang kuat ingatan dan sebaliknya . wallahu a'lam
|
haryana
Warga 3 Bintang Menyertai: 16.12.2008 Ahli No: 36356
Posting: 74
Dari: Jaybee
|
Posting pada: 07-01-09 12:49
Salam.. Tapi bagaimana pula jika kita berdoa tidak mengangkat tangan, just baca sahaja contohnya tengah buat sesuatu macam tengah drive ke, tengah buat kerja ke.. tak salah, kan?  ----------------- ~~winter cool~~ @@permulaan sabar pahit tapi manis akhirnya~~~
|
muhamad_azrul86
WARGA SETIA Menyertai: 02.08.2006 Ahli No: 25571
Posting: 611
Dari: KoTa TiNggi BaNDaR Ada SejaRaH
|
Posting pada: 07-01-09 13:39
Pada 07-01-09 12:49 , haryana posting:!!! QUOTE !!! Salam.. Tapi bagaimana pula jika kita berdoa tidak mengangkat tangan, just baca sahaja contohnya tengah buat sesuatu macam tengah drive ke, tengah buat kerja ke.. tak salah, kan? 
mudah saja persoalan ni.. contoh cuba kita Berdoa nak masuk ke Tandas?... perlukah kita angkat tangan? semestinya tidak.. bagaimana pula berdoa ketika sujud?.. so tak semestinya perlu menadah tangan ketika berdoa.. -----------------
|
shafiqah88
Warga 4 Bintang Menyertai: 11.09.2008 Ahli No: 34910
Posting: 308
Dari: irbid, jordan
|
Posting pada: 07-01-09 13:39
garangnyeee anak pejuang.. takut betul... nguaa..
|
marul
WARGA SETIA Menyertai: 04.09.2007 Ahli No: 30924
Posting: 650
Dari: Seremban
|
Posting pada: 07-01-09 13:57
syukran anak pejuang... ana tak ada masalah dan faham.... sememangnya menadah tangan ketika berdoa adalah sunnah Nabi Muhammad s.a.w...dan itu adalah adab ketika berdoa... Rasulullah menadah tangan hingga nampak celah ketiak Rasulullah yang putih bersih...Begitu sekali baginda mengucapkan syukur dan memohon pertolongan dari Allah s.w.t.Seorang yang bertaraf maksum dan ulul azmi...Sedangkan kita..hamba Allah yang hina pun malas nak menadah tangan ketika berdoa..berat sangat tangan sampai perlu diampuh ke kaki...
|
Aezza
Warga 4 Bintang Menyertai: 14.09.2005 Ahli No: 18979
Posting: 264
Dari: Klang
|
Posting pada: 07-01-09 21:37
Pada 14-08-08 00:10 , umminurin posting:!!! QUOTE !!! salam...
ada tak hadis yang melarang kita sapu muka selepas solat
m..dah lama benda ni bermain dalam kepala.. saya ada baca beberpa buah buku yang didalamnya terdapat perkara yang mengutarakan tentang amalan menyapu muka selepas solat. rata-rata yang saya baca, menyatakan bahawa menyapu muka selepas solat (sefaham, setelah memberi salam.. betul tak..?) merupakan satu amalan bida'ah.. jadi, saya ingin tahu.. apakah sebenarnya hukum @ salahkah perbuatan menyapu muka selepas solat? ----------------- Surah Muhammad: 7
|
gurutajwid
Warga Rasmi Menyertai: 17.11.2009 Ahli No: 38285
Posting: 12
Dari: Ipoh
|
Posting pada: 20-11-09 08:41
 , Terima kasih atas perkongsian info yang sangat bermanfaat. Tetapi bagi saya perkara ini adalah termasuk dalam khilaf. Kebetulan saya sendiri tidaklah ingat semua dalilnya, maklumlah manusia akhir zaman, mudah lupa. Ada juga memberi jawapan, tetapi jawapannya itu merujuk kepada persoalan menyapu muka selepas solat. Selepas solat, terserahlah kepada kita nak sapu di mana-mana pun kerana ianya di luar solat. Ada pandangan dalam mazhab Shafie turut menyatakan sunat menyapu di dahi dengan menggunakan tangan kanan (seperti dalam hadith Anas di dalam kitab al-Azkar), dan tidak dinafikan kebanyakan riwayat tidak melaporkan apa yang nabi buat sejurus selepas salam. Berbalik kepada persoalan hukum menyapu muka selepas berdoa, perkara ini menjadi khilaf rentetan hadith Saidina Umar yang diriwayatkan oleh Imam al-Tirmizi: أنَّ النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا رَفَعَ يديه لا يردُّهما حتى يمسح بهما وجهَهُ Sesungguhnya nabi SAW sekiranya mengangkat tangannya (untuk berdoa), baginda tidak akan meletakkan tangannya ke bawah kembali melainkan selepas disapu mukanya. Menurut Syeikh ‘Uthaimin dan Syeikh al-Albani, hadith ini adalah da’if dan juga hadith-hadith penguat lain kepada hadith ini juga adalah da’if. Justeru, Ibn Taimiyyah menyatakan yang tidak perlu menyapu muka selepas berdoa, kerana berdoa itu ialah ibadah, dan ibadah memerlukan dalil yang sahih. Akan tetapi, Ibn Hajar di dalam kitab Bulugh al-Maram dan juga Imam al-Son’ani di dalam Subul al-Salam menyatakan yang hadith ini diterima sebagai hadith hasan kerana banyak hadith-hadith saksi penguat yang lain, seperti hadith riwayat Ibn Abbas di dalam Sunan Abu Daud dan juga beberapa kitab hadith yang lain. Justeru, disunatkan untuk menyapu muka selepas berdoa. Kesimpulannya bagi muslim, anda boleh memilih mana-mana pandangan sama ada menyapu muka atau tidak menyapu muka selepas berdoa, kerana perkara ini termasuk di dalam khilaf ulama’. ----------------- Rahsia Menguasai Ilmu Tajwid!!! http://abdullahidris.com
|