Array
Welcome To Portal Komuniti :: Ukhwah.com

  Create An Account Home  ·  Topik  ·  Statistik  ·  Your Account  ·  Hantar Artikel  ·  Top 10 28-03-2024  

  Login
Nickname

Password

>> Mendaftar <<

  Mutiara Kata
Sesiapa yang menolak kata-kata buruk terhadap kehormatan diri saudaranya, nescaya Allah menolak api neraka daripada mengenainya pada hari kiamat.
-- -- Hadis riwayat Ahmad dan Tirmizi

  Menu Utama

  Keahlian Ukhwah.com
Terkini: navratan
Hari Ini: 0
Semalam: 0
Jumlah Ahli: 43152

  Sedang Online
Sedang Online:
Tetamu: 223
Ahli: 0
Jumlah: 223




  Yang Masuk Ke Sini
muslimin23: 1 hari, 12 jam, 40 minit yang lalu
Rashdin: 26 hari yang lalu

Sheikh Abdullah Azzam
 Posted on Isnin, 29 November 2004 @ 23:05:09oleh Hanan
Kenangan teman_siber menulis Ratusan tulisan dan pidatonya mampu menghidupkan ruh baru dalam diri ummat. Seolah-olah beliau dipilih Allah SWT untuk menegakkan kembali kewajiban yang telah dilupakan sebagian besar ummat Islam, yaitu jihad." Demikian komentar DR Dahba Zahely, cendekiawan Muslim Malaysia tentang DR Abdullah Azzam. Komentar senada juga datang dari cendekiawan dan ulama dari berbagai negara.

Sesungguhnya, Abdullah Azzam bukan hanya sosok mujahid di atas kertas dan podium, tetapi juga seorang mujahid yang gagah berani di medan tempur. Ia lahir dan besar di negeri penuh konflik, Palestina. Sejak kecil sudah dikenal sebagai anak yang pintar dan tegas. Sebelum usia akil baliq, ia sudah bergabung dengan Ikwanul Muslimin. Pada usia 20-an, bersama para pemuda Palestina ia sudah berani melawan Israel yang memiliki persenjataan canggih. Keterlibatannya langsung bertempur melawan zionis Israel, membangitkan semangatnya untuk belajar berbagai hal tentang perang.

Tidak hanya melawan Israel, tokoh kelahiran tahun l941 ini juga bertempur membantu pejuang Mujahiddin Afghanistan ketika mengusir tentara Uni Sovyet. Itu dilakukan setelah ia menyelesaikan program doktor di Universitas Al Azhar Mesir. Mulanya ia mengajar di Universitas Islam Antarbangsa di Islamabad Pakistan. Tetapi bau harum darah para syuhada Mujahiddin begitu kuat menggodanya. Akhirnya ia memutuskan bergabung dengan para pejuang Mujahiddin yang berlaga melawan Tentara Merah. Ia banyak belajar tentang jihad kepada para tokoh Mujahidin. Dan juga sebaliknya, para tokoh Mujahidin juga banyak belajar darinya. Abdullah Azzam menjadi seorang yang disegani di arena jihad Afghanistan, disamping para pemimpin Afghan sendiri.

Pada tahun 1980 ia pindah ke Peshawar. Di sana ia mendirikan Baitul Anshar, sebuah lembaga yang menghimpun bantuan untuk para mujahid Afghan. Ia juga menerbitkan sebuah media Ummah Islam. Lewat majalah inilah ia menggedor kesadaran ummat tentang jihad. Katanya, jihad di Afghan adalah tuntutan Islam dan menjadi tanggung jawab ummat Islam di seluruh dunia. Seruannya itu tidak sia-sia. Jihad di Afghan berubah menjadi jihad universal yang diikuti oleh seluruh ummat Islam di pelosok dunia. Pemuda-pemuda Islam dari seluruh dunia yang terpanggil oleh fatwa-fatwa Abdullah Azzam, bergabung dengan para mujahidin Afghan.

Jihad di Afghanistan telah menjadikan Abdullah Azzam sebagai tokoh pergerakan jihad zaman ini. Ia menjadi idola para mujahid muda. Peranannya mengubah pemikiran ummat Islam akan pentingnya jihad di Afghanistan telah membuahkan hasil yang sangat mengagumkan. Uni Sovyet sebagai negara Adidaya harus pulang dengan rasa malu, karena tidak berhasil menduduki Afghanistan.

Abdullah Azzam telah berhasil meletakkan pondasi jihad di hati kaum muslimin. Penghargaannya terhadap jihad sangat besar. "Aku rasa seperti baru berusia 9 tahun, 7 setengah tahun jihad di Afghan, 1 setengah tahun jihad di Palestina dan tahun-tahun yang selebihnya tidak bernilai apa-apa," katanya pada seuatu ketika. Ia juga mengajak keluarganya memahami dan memiliki semangat yang sama dengan dirinya. Isterinya menjadi pengasuh anak-anak yatim dan pekerja sosial di Afghanistan.

Komitmen Abdullah Azzam terhadap Islam sangat tinggi. Jihad sudah menjadi filosifi hidupnya. Sampai akhir hayatnya, ia tetap menolak tawaran mengajar di beberapa universitas. Ia berjanji terus berjihad sampat titik darah penghabisan. Mati sebagai mujahid itulah cita-citanya. Wajar kalau kemudian pada masa hidupnya dialah tokoh rujukan ummat dalam hal jihad. Fatwa-fatwanya tentang jihad selalu dinanti-nantikan kaum muslimin.

Tentu saja komitmen yang begitu besar itu telah menimbulkan keresahan di kalangan musuh-musuh Islam. Beberapa kali Abdullah Azzam menerima cobaan pembunuhan. Sampai akhirnya pada Jum'at, 24 November 1989. Tiga buah bom yang sengaja dipasang di gang yang biasa di lewati Abdullah Azzam, meledak ketika ia memarkir kendaraan untuk shalat jum'at. Sheik Abdullah bersama dua orang anak lelakinya, Muhammad dan Ibrahim, meninggal seketika. Kendaraan Abdullah Azzam hancur berantakan. Anaknya, Ibrahim, terlempar 100 meter; begitu juga dengan lainnya. Tubuh mereka juga hancur. Namun keanehan terjadi pada Sheikh Abdullah Azzam. Tubuhnya masih utuh bersandar pada sebuah tembok. Hanya sedikit darah yang mengalir dari bibirnya. Dalam peristiwa itu juga terbunuh anak lelaki al-marhum Sheikh Tamim Adnani (seorang perwira di Afghan). Sungguh beruntung orang-orang yang beriman dan beramal shaleh mendapatinya dengan wafat secara mendadak.

Kini Abadullah Azzam memang telah pulang ke rahmatullah, tetapi fatwa-fatwanya tetap hidup sepanjang masa. Cobalah renungi fatwanya berikut ini:

"Wahai kamu, anak-anak Islam! Biasakan dirimu dengan kebisingan bom-bom, peluru mortir dan pekikan senapan dan tank. Jauhilah kemewahan."

"Wahai kaum Muslimin, berimanlah dengan apa yang diimani oleh generasi pertama umat Islam, amalkan kebaikan, baca dan hafalkan al-Qur'an. Berhati-hatilah dengan apa yang kau katakan. Shalatlah pada malam hari, amalkan puasa sunat, carilah teman pergaulan yang baik dan ikutlah dalam pergerakan Islam."

"Ketahuilah bahwa pemimpin pergerakan tiada punya kuasa atas kamu untuk menghalangi kamu berjihad, atau mencegah kamu meninggalkan jihad demi menyebarkan dakwah, lantas menjauhkan kamu dari medan perang... Jangan sekali-kali minta pembenaran (lagi) kepada siapapun tentang jihad, sebab kebenarannya sudah pasti."

"Jihad tidak boleh ditinggalkan, karena Allah sendiri mengatakan bahwa jihad itu ibadah. Orang yang istiqomah berjihad diangkat tinggi derajatnya oleh Allah. Jihad adalah membebaskan manusia dari penindasan. Jihad itu melindungi martabat kita dan memperbaiki dunia. Jihad adalah jalan kemuliaan yang kekal."

Sumber: Hidayatullah
Al-Islam, Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

 

  Kenangan


Komen


"Sheikh Abdullah Azzam" | Login/Mendaftar | 0 Komens
Threshold
Komen di sini adalah hakmilik yang menghantar. Pihak Pengurusan Portal tidak ada kena mengena.






Datacenter Solution oleh Fivio.com Backbone oleh JARING Bukan Status MSCMyPHPNuke Portal System

Disclaimer: Posting dan komen di dalam Portal Komuniti Ukhwah.com ini adalah menjadi hak milik ahli
yang menghantar. Ia tidak menggambarkan keseluruhan Portal Komuniti Ukhwah.com.
Pihak pengurusan tidak bertanggung jawab atas segala perkara berbangkit
dari sebarang posting, interaksi dan komunikasi dari Portal Komuniti Ukhwah.com.


Disclaimer: Portal Komuniti Ukhwah.com tidak menyebelahi atau mewakili mana-mana parti politik
atau sebarang pertubuhan lain. Posting berkaitan politik dan sebarang pertubuhan di dalam laman web ini adalah menjadi
hak milik individu yang menghantar posting. Ia sama-sekali tidak ada
kena-mengena, pembabitan dan gambaran sebenar pihak pengurusan Portal Komuniti Ukhwah.com

Portal Ukhwah
© Hakcipta 2003 oleh Ukhwah.com
Tarikh Mula: 14 Mei 2003, 12 Rabi'ul Awal 1424H (Maulidur Rasul)
Made in: Pencala Height, Bandar Sunway dan Damansara Height
Dibina oleh Team Walasri




Loading: 0.149152 saat. Lajunya....