Cinta Hakiki

Artikel Dari: Portal Komuniti Muslimah -- Hanan.com.my.my

http://ukhwah.com:443/hanan/



Tarikh: Jumaat, 04 Julai 2003 @ 10:05:22
Topik: Tazkirah



Katakanlah: Jika kamu mengasihi Allah, maka ikutlah aku, nescaya Allah mengasihi kamu dan mengampuni dosamu. Dan Allah Pengampun, lagi Penyayang. (ali-Imran:31).

Hai orang-orang yang beriman, barang siapa yang murtad diantara kamu daripada agamanya (Islam), nanti Allah akan mendatangkan satu kaum, Allah mengasihi mereka dan mereka mengasihi Allah, mereka lemah-lembut terhadap orang-orang beriman dan keras terhadap orang-orang kafir; mereka berjuang pada jalan Allah dan tidak takut akan cerca orang yang mencerca. Demikian itu kurnia Allah, diberikanNya kepda siapa yang dikehendakiNya. Allah Luas (kurniaNya) lagi Maha Mengetahui. (al-Maaidah:54)

Abu Hurairah .a. katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman: “Barangsiapa yang memusuhi kekasihKu, maka Aku memberitahukan padanya bahawa ia akan Kuperangi/Kumusuhi. Tidaklah seseorang hambaku itu mendekat padaKu dengan sesuatu yang amat Kucintai lebih daripada apabila ia melakukan apa-apa yang telah Kuwajibkan padanya. Tidaklah seseorang hambaKu itu mendekatkan padaKu dengan melakukan hal-hal yang sunnah, sehingga akhirnya Aku mencintainya. Apabila Aku telah mencintainya, maka Akulah telinganya yang ia pakai untuk mendengarkan, Akulah matanya yang ia pakai untuk melihat, Akulah tangannya yang ia pakai untuk mengambil dan Aku pulalah kakinya yang ia pakai untuk berjalan. Jikalau ia meminta sesuatu padaKu, pasti Kuberi dan jikalau ia memohon perlindungan padaKu pasti Kulindungi.” (Bukhari)

Hadith ini menjelaskan tingginya darjat seseorang itu apabila telah diakui sebagai kekasih Allah Ta’ala atau lazimnya disebut waliullah.

Siapakah yang sebenarnya disebut waliullah? Dalam Al-Quran, Allah berfirman: Tidak ada yang dianggap sebagai kekasih Allah melainkan orang-orang yang bertakwa kepadaNya.

Waliullah yang merupakan orang-orang yang bertakwa kepada Allah; mereka itulah yang dijamin oleh Allah akan mendapat perlindungan dan penjagaanNya selalu. Dan siapa sahaja yang hendak memusuhinya, pasti akan ditumpaskan oleh Allah, sebab Allah sendiri menyatakan pemusuhan dengan orang tadi.

Bagaimankah taraf pertamanya agar supaya kita dikasihi Allah? Caranya dengan mendekatkan (bertaqarrub) kepada Allah dengan penuh melakukan segala yang difardhukan (diwajibkan). Inilah cara taqarrub yang sebaik-baiknya dalam taraf permulaan. Kemudian sempurnaknnya dengan jalan melakukan yang sunnah-sunnah. Kalau ini dilaksanakan pasti Allah akan menyatakan kecintaanNya. Apabila seseorang itu benar-benar taqarrub kepada Allah dan Allah telah mencintainya, maka baik pendengarannya, penglihatannya, tindakan tangan dan kakinya semuanya selalu mendapat pertunjuk dari Allah, selalu diberi bimbingan dan hidayah serta petolongan oleh Allah. Bahkan Allah menjanjikan kalau orang itu meminta apa sahaja pasti dikabulanNya; mohon perlindungan dari apa sahaja pasti dilindungiNya.

Dari Abu Hurairah .a. pula dari Nabi s.a.w. sabdanya:

Sesungguhnya Allah Ta’ala apabila mencintai seseorang hamba, lalu memanggil Jibril kemudian berfirman: “Sesungguhnya Aku mencintai si fulan, maka cintailah ia.” Jibril lalu mencintainya. Seterusnuya Jibril memanggil pada seluruh pengahuni langit lalu berkata: “Sesungguhnya Allah mencintai si fulan, maka cintailah olehmu semua si fulan itu.” Orang itupun lalu dicintai oleh para pengahuni langit. Selanjutnya diletakkan penerimaan (kecintaan) itu baginya dalam hati para pengahuni bumi. Dan jikalau Allah membenci seseorang hamba, lalu dipanggil Jibril kemudian berfirman: “Sesungguhnya Aku membenci si fulan, maka bencilah engkau padanya.” Jibril lalu membencinya. Kemudian ia memanggil semua pengahuni langit sambil berkata: “Sesungguhnya Allah membenci si fulan, maka bencilah engkau semua padanya.” Selanjutnya diletakkan rasa kebencian itu dalam hati para pengahuni bumi. (Muslim).

Dari Aisyah .a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. mengirimkan seseorang untuk memimpin sepasukan tentera (ke medan perang). Orang itu suka benar membaca untuk kawan-kawannya dalam solat mereka dengan Qul huwallahu ahad sebagai penghabisan bacaanya. Setelah mereka kembali, hal itu mereka sampaikan kepada Rasullulah s.a.w., lalu beliau bersabda: “Cuba tanyakan pada orang itu mengapa melakukan yang semacam itu. Mereka bertanya padanya. Kemudian orang itu menjawab: “Sebab itu adalah sifatnya Allah yang Maha Penyayang maka dari itu saya senang sekali membacanya.” Maka bersabdalah Rasulullah s.a.w. (setelah diberitahu jawapan orang itu: “Beritahukanlah padanya bahawasanya Allah Ta’ala mencintainya.” (Muttafaq’alaih)

Dipetik dari Riyadhus Salihin by Imam Nawawi