Pernikahan Sayyidatunnisa Fatimah Az-Zahra ra

Artikel Dari: Portal Komuniti Muslimah -- Hanan.com.my.my

http://ukhwah.com:443/hanan/



Tarikh: Ahad, 26 Ogos 2012 @ 20:50:24
Topik: Tazkirah



Seperti diketahui, Fathimah putri bungsu Rasulullah saw dengan Sayyidah Khadijah Al-Kubro, sedangkan saudaranya adalah Zainab, Ummu Kultsum dan Ruqayyah. Semua putri Rasul wafat semasa hidup Rasulullah kecuali Fathimah, beliau wafat enam bulan setelah wafat Rasulullah SAW. Kedudukan Fathimah sangat penting, Abu Bakar pernah meminangnya namun di tolak oleh Rasul, begitu pula Umar bin Khattab namun Rasul menolak dengan halus.

���� Pada waktu itu Imam Ali mempunyai rasa cinta pula pada Fathimah, sebab menjadi menantu dan keluarga Rasul adalah kebanggaan bagi putra Abi Thalib ini. Rasulullah sangat faham akan sifat putri kesayangannya ini, Beliaupun tau sifat apa saja yang harus dimiliki oleh calon suaminya, sehingga banyak sekali pinangan yang Beliau tolak.

Para sahabat Rasul banyak yang tau pria yang paling pantas untuk menjadi pendamping Fathimah adalah Ali bin Abi Thalib. Ada seorang wanita yang dekat dengan keluarga Rasul datang pada Sayyidina Ali dan memaksa supaya Imam Ali berani datang menghadap Rasul dan meminang Fathimah. Pada mulanya Sayyidina Ali ragu, namun desakan wanita tadi mendorong semangat untuk melangkahkan kakinya menghadap pada Baginda Rasul SAW.


     Dihadapan Rasulullah dia berdiri, diam kelu rasanya lidah untuk berucap, sehingga ketika ditanya oleh Rasul akan maksud kedatangannya pemuda ini diam seribu bahasa. Akhirnya Rasul bertanya : "Apakah maksud kedatanganmu kemari untuk meminang anakku Fathimah?", mendengar nama Fathimah disebut spontan Ali menjawab : "Ya... ya... wahai Rasulullah". Rasulullah bertanya : "Adakah pada dirimu sesuatu untuk menjadi mahar?", Imam Ali menjawab : "Tidak ada ya Rasulullah". Tanya Rasul, "Kau apakan baju perisai yang kuberikan padamu itu?", Imam Ali menjawab, "Ada padaku", "Demi Allah Yang Menguasai diri Ali, itu perisai buatan suku Hathmah bin Muharib, harganya tak jauh dari 400 dirham saja", sahut Rasulullah. Kemudian Rasulullah bersabda : "Aku nikahkan engkau dengan Fathimah, antarkan baju itu pada Fathimah".

     Dengan rasa haru penuh kebahagiaan tanpa terasa meneteslah air mata suka, karna dia terpilih menjadi suami putri kebanggaan Rasulullah SAW. Berlangsunglah pernikahan Imam Ali dengan Fathimah secara kekeluargaan dengan acara pernikahan yang sangat sederhana.

    Dalam riwayat lain disebutkan, tujuh setengah bulan setelah di nikahkan baru keduanya dipertemukan oleh Baginda Rasul, pada malam pertama Rasulullah meminta Imam Ali agar jangan menyentuh Fathimah hingga Rasul masuk ke kamar keduanya, kemudian Rasulullah mengambil air untuk berwudhu', dengan sisa air tadi Rasul memercikkan pada diri Ali seraya berdo'a : "Ya Allah, berilah rahmat atas keduanya, dan kumohon berkatilah keturunan keduanya".

    Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah meminta Fathimah untuk membawa air, pertama Rasul memercikkan air pada dada Fathimah, kemudian ke atas kepalanya seraya Beliau berdo'a :"Ya Allah. Aku mohon padamu agar Engkau melindungi diri Fathimah dan juga keturunannya dari syaithan yang terkutuk". Kemudian Fathimah membelakangi lalu Rasul berbuat seperti tadi. Dan kepada Imam Ali Rasulullah juga berbuat seperti apa yang dilakukan pada Fathimah. Pada saat itu Imam Ali bersujud sebagai tanda syukur kepada Allah atas nikmat yang mulia ini