WAKTU-WAKTU YANG MUSTAJAB
Oleh Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih
Allah memberikan masing-masing waktu dengan keutamaan dan kemuliaan
yang berbeda-beda, diantaranya ada waktu-waktu tertentu yang sangat
baik untuk berdoa, akan tetapi kebanyakan orang menyia-nyiakan
kesempatan baik tersebut. Mereka mengira bahwa seluruh waktu memiliki
nilai yang sama dan tidak berbeda. Bagi setiap muslim seharusnya
memanfaatkan waktu-waktu yang utama dan mulia untuk berdoa agar
mendapatkan kesuksesan, keberuntungan, kemenangan dan keselamatan.
Adapun waktu-waktu mustajabah tersebut antara lain.
[1]. Sepertiga Akhir Malam
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu
'alaihi wasallam bersabda.
"Artinya : Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi
turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga akhir
malam, lalu berfirman ; barangsiapa yang berdoa, maka Aku akan
kabulkan, barangsiapa yang memohon, pasti Aku akan perkenankan dan
barangsiapa yang meminta ampun, pasti Aku akan mengampuninya". [Shahih
Al-Bukhari, kitab Da'awaat bab Doa Nisfullail 7/149-150]
[2]. Tatkala Berbuka Puasa Bagi Orang Yang Berpuasa
Dari Abdullah bin 'Amr bin 'Ash Radhiyallahu 'anhu bahwa dia mendengar
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa pafa saat berbuka ada
doa yang tidak ditolak". [Sunan Ibnu Majah, bab Fis Siyam La Turaddu
Da'watuhu 1/321 No. 1775. Hakim dalam kitab Mustadrak 1/422.
Dishahihkan sanadnya oleh Bushairi dalam Misbahuz Zujaj 2/17].
[3]. Setiap Selepas Shalat Fardhu
Dari Abu Umamah, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
ditanya tentang doa yang paling didengar oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala, beliau menjawab.
"Artinya : Di pertengahan malam yang akhir dan setiap selesai shalat
fardhu". [Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'awaat 13/30. Dishahihkan
oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi 3/167-168 No. 2782].
[4]. Pada Saat Perang Berkecamuk
Dari Sahl bin Sa'ad Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Ada dua doa yang tidak tertolak atau jarang tertolak ; doa
pada saat adzan dan doa tatkala peang berkecamuk". [Sunan Abu Daud,
kitab Jihad 3/21 No. 2540. Sunan Baihaqi, bab Shalat Istisqa' 3/360.
Hakim dalam Mustadrak 1/189. Dishahihkan Imam Nawawi dalam Al-Adzkaar
hal. 341. Dan Al-Albani dalam Ta'liq Alal Misykat 1/212 No. 672].
[5]. Sesaat Pada Hari Jum'at
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa Abul Qasim Shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Sesungguhnya pada hari Jum'at ada satu saat yang tidak
bertepatan seorang hamba muslim shalat dan memohon sesuatu kebaikan
kepada Allah melainkan akan diberikan padanya, beliau berisyarat
dengan tangannya akan sedikitnya waktu tersebut". [Shahih Al-Bukhari,
kitab Da'awaat 7/166. Shahih Muslim, kitab Jumuh 3/5-6]
Waktu yang sesaat itu tidak bisa diketahui secara persis dan
masing-masing riwayat menyebutkan waktu tersebut secara berbeda-beda,
sebagaimana yang telah disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari
11/203.
Dan kemungkinan besar waktu tersebut berada pada saat imam atau khatib
naik mimbar hingga selesai shalat Jum'at atau hingga selesai waktu
shalat ashar bagi orang yang menunggu shalat maghrib.
[6]. Pada Waktu Bangun Tidur Pada Malam Hari Bagi Orang Yang Sebelum
Tidur Dalam Keadaan Suci dan Berdzikir Kepada Allah
Dari 'Amr bin 'Anbasah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu
'alaihi wasallam bersabda.
"Artinya :Tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci lalu
terbangun pada malam hari kemudian memohon sesuatu tentang urusan
dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya". [Sunan Ibnu
Majah, bab Doa 2/352 No. 3924. Dishahihkan oleh Al-Mundziri 1/371 No.
595]
Terbangun tanpa sengaja pada malam hari.[An-Nihayah fi Gharibil Hadits
1/190]
Yang dimaksud dengan "ta'ara minal lail" terbangun dari tidur pada
malam hari.
[7]. Doa Diantara Adzan dan Iqamah
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Doa tidak akan ditolak antara adzan dan iqamah". [Sunan Abu
Daud, kitab Shalat 1/144 No. 521. Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud
Da'waat 13/87. Sunan Al-Baihaqi, kitab Shalat 1/410. Dishahihkan oleh
Al-Albani, kitab Tamamul Minnah hal. 139]
[8]. Doa Pada Waktu Sujud Dalam Shalat
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhlah berdoa
sebab saat itu sangat tepat untuk dikabulkan". [Shahih Muslim, kitab
Shalat bab Nahi An Qiratul Qur'an fi Ruku' wa Sujud 2/48]
Yang dimaksud adalah sangat tepat dan layak untuk dikabulkan doa kamu.
[9]. Pada Saat Sedang Kehujanan
Dari Sahl bin a'ad Radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.
"Artinya : Dua doa yang tidak pernah ditolak ; doa pada waktu adzan
dan doa pada waktu kehujanan". [Mustadrak Hakim dan dishahihkan oleh
Adz-Dzahabi 2/113-114. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami'
No. 3078].
Imam An-Nawawi berkata bahwa penyebab doa pada waktu kehujanan tidak
ditolak atau jarang ditolak dikarenakan pada saat itu sedang turun
rahmat khususnya curahan hujan pertama di awal musim. [Fathul Qadir
3/340].
[10]. Pada Saat Ajal Tiba
Dari Ummu Salamah bahwa Rasulullah mendatangi rumah Abu Salamah (pada
hari wafatnya), dan beliau mendapatkan kedua mata Abu Salamah terbuka
lalu beliau memejamkannya kemudian bersabda.
"Artinya : Sesungguhnya tatkala ruh dicabut, maka pandangan mata akan
mengikutinya'. Semua keluarga histeris. Beliau bersabda : 'Janganlah
kalian berdoa untuk diri kalian kecuali kebaikan, sebab para malaikat
mengamini apa yang kamu ucapkan". [Shahih Muslim, kitab Janaiz 3/38]
[11]. Pada Malam Lailatul Qadar
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
"Artinya : Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada
malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin
Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan
sampai terbit fajar". [Al-Qadr : 3-5]
Imam As-Syaukani berkata bahwa kemuliaan Lailatul Qadar mengharuskan
doa setiap orang pasti dikabulkan. [Tuhfatud Dzakirin hal. 56]
[12]. Doa Pada Hari Arafah
Dari 'Amr bin Syu'aib Radhiyallahu 'anhu dari bapaknya dari kakeknya
bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Sebaik-baik doa adalah pada hari Arafah". [Sunan
At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'waat 13/83. Dihasankan oleh Al-Albani dalam
Ta'liq alal Misykat 2/797 No. 2598]